Communicator Sphere
https://communicatorsphere.org/index.php/communicatorsphere
<p style="text-align: justify;"><strong><a title="Latest Issue" href="https://communicatorsphere.org/index.php/communicatorsphere/issue/view/9" target="_blank" rel="noopener"><img style="float: left; width: 264px; margin-top: 8px; margin-right: 10px; border: 2px solid #184b80;" src="https://communicatorsphere.org/public/site/images/ariyanalfraita/issue-cover-2022-2.png" alt="" width="200" height="374" /></a>Communicator Sphere</strong> (E-ISSN <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2807-1182" target="_blank" rel="noopener">2807-1182</a>) is an academic<strong> open access journal</strong> published by <a href="http://www.ubhara.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Universitas Bhayangkara Surabaya</a>, established in March 2021 and <strong>publishes semiannually in June and December</strong>. An essential publication for all communication specialists, policymakers, and practitioners.</p> <p style="text-align: justify;">Communicator Sphere<strong>, </strong>a <strong>single-blind peer-reviewed journal</strong>,<strong> concentrates on communication studies</strong> with broad scopes, multi-perspective and interdisciplinary journal which can provide readers with the latest and important findings, in theory, practice, and policy.</p> <p style="text-align: justify;">Publishers welcome contributions from any discipline that meet the established scope and have never been published before. The contributor can <strong><a title="Register" href="http://communicatorsphere.org/index.php/communicatorsphere/user/register" target="_blank" rel="noopener"><u>REGISTER HERE</u></a></strong> and follow the next steps to submit the article. Incoming scripts will be edited for uniformity of formats, terms, and other ordinances. Communicator Sphere clarifies ethical behavior for all parties involved, including Authors, Editor-in-Chief, Editorial Board, Reviewers, and publishers.</p>Universitas Bhayangkara Surabayaen-USCommunicator Sphere2807-1182<p><em>Communicator Sphere <span class="s2">under the license of <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/"><span class="s4">Cre</span></a></span></em><em><span class="s2"><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/"><span class="s4">ative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</span></a> (CC BY-SA 4.0)</span></em></p>Quantum Ethics Dalam Jurnalistik Dan Humas: Membangun Moderasi Beragama Di Era Web 3.0
https://communicatorsphere.org/index.php/communicatorsphere/article/view/129
<p>Perkembangan Web 3.0 menuntut adanya pendekatan etika baru dalam praktik jurnalistik dan humas, khususnya dalam konteks wacana keagamaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan Quantum Ethics sebagai strategi komunikasi dalam membangun moderasi beragama di era digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka. Hasil menunjukkan bahwa Quantum Ethics, sebagai pendekatan etika yang spiritual dan holistik, mampu memediasi komunikasi yang inklusif, toleran, dan empatik di ruang digital. Penerapan prinsip ini penting untuk membingkai narasi keagamaan yang adil dan mencegah penyebaran ujaran kebencian berbasis agama di media digital.</p>Widya AstutyM. Yoserizal Saragih
Copyright (c) 2025 Widya Astuty, M. Yoserizal Saragih
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-102025-07-10511910.55397/cps.v5i1.129Efektivitas Video Profil Jurnalistik Islam Sebagai Media Promosi Siswa Se-MAN Kabupaten Tanah Datar
https://communicatorsphere.org/index.php/communicatorsphere/article/view/127
<p>Mulanya jurnalistik adalah ilmu yang dianggap sebelah mata karena hanya ditekuni mereka yang professional dibidangnya, namun kini jurnalistik adalah kenyataan. Resistensi jurnalisme sebagai sebuah ilmu meniscayakannya menginisiasi trend-trend bentuk baru. Sebagai sebuah program studi di bawah Kementerian agama, Jurnalistik Islam perlu pengembangan diberbagai bidang. Hampir tiap hari kita disuguhkan dengan produk-produk jurnalisme serta belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengukur seberapa pentingnya jurnalisme, dampak apa yang ditimbulkan dengan sepinya peminatan jurnalisme dan bagaimana efektivitas media promosi prodi Jurnalistik Islam selama ini. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai media promosi dan efeknya terhadap minat siswa terhadap jurnalistik. Metode yang digunakan adalah kuantitatif pre-eksperimental tipe <em>one group pretest-posttest. </em>Hasil menunjukkan bahwa Video profil Jurnalistik Islam secara signifikan memberikan efek baik kearah negatif maupun positif dan memberikan persepsi pada siswa MAN mengenai produk Jurnalistik.</p>Zafirah Qurroatun UyunVannyora OkditazeiniMisrini YusraNovrizon Marzal
Copyright (c) 2025 Zafirah Qurroatun Uyun, Vannyora Okditazeini, Misrini Yusra, Novrizon Marzal
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-102025-07-1051102310.55397/cps.v5i1.127Gaya Komunikasi dalam Social-Adjustment pada Laki-Laki Metroseksual di Kota Medan
https://communicatorsphere.org/index.php/communicatorsphere/article/view/128
<p>Penelitian ini mengkaji gaya komunikasi laki-laki metroseksual di Kota Medan dalam menghadapi stigma sosial dan norma tradisional. Menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap lima informan berusia 18–50 tahun dan dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian mengungkapkan empat gaya komunikasi utama yang digunakan informan, yaitu dominan, terbuka, bersahabat, dan reflektif. Gaya dominan digunakan untuk menegaskan identitas dan membangun citra profesional, sementara gaya terbuka dan bersahabat memungkinkan terciptanya dialog yang inklusif dan nyaman. Gaya reflektif menunjukkan kedalaman pengalaman pribadi serta pemaknaan terhadap identitas diri. Temuan ini menunjukkan bahwa laki-laki metroseksual mampu menyesuaikan gaya komunikasi mereka dengan konteks sosial yang ada, sekaligus berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas mengenai identitas gender nonkonvensional dalam masyarakat modern.</p>Ahmad Gifari AlamsyahNurbaniEmilia Ramadhani
Copyright (c) 2025 Ahmad Gifari Alamsyah, Nurbani, Emilia Ramadhani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-102025-07-1051244210.55397/cps.v5i1.128Pemetaan Teori Teknokapitalisme: Systematic Literature Review
https://communicatorsphere.org/index.php/communicatorsphere/article/view/131
<p style="font-weight: 400;">Studi ini bertujuan memetakan perkembangan teoritis Teknokapitalisme sebagai bentuk evolusi kapitalisme yang ditandai dengan dominasi teknologi, data, dan inovasi dalam menciptakan nilai ekonomi. Menggunakan metode Systematic Literature Review berbasis protocol PRISMA, studi ini menganalisis 9 sumber literature utama yang dipilih dari 149 referensi awal, dengan kriteria relevansi teori, akses terbuka, dan keutuhan bahasan. Hasil studi menunjukkan bahwa Teknokapitalime berkembang melalui empat fase utama: kapitalisme industry, peralihan menuju kapitalisme berbasis teknologi, pengaruh neoliberalisme, hingga dominasi global perusahaan teknologi. teori ini juga menunjukkakn dampak social seperti alienasi digital, ketimpangan structural, dan konsolidasi kekuasaan di tangan elite teknologi. kesimpulannya, alih-alih menjadi alat pembebasan, teknologi dalam kerangka Teknokapitalime justru memperparah ketidaksetaraan dan mereduksi control individu atas hidupnya. studi ini menegaskan pentingnya pendekatan kritis dalam memahami relasi kuasa antara teknologi, modal, dan masyarakat global saat ini.</p>Delmarrich Bilga Ayu PermatasariDina Septiani
Copyright (c) 2025 Delmarrich Bilga Ayu Permatasari, Dina Septiani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-102025-07-1051435810.55397/cps.v5i1.131Perilaku Fear of Missing Out (FoMO) Dalam Gaya Hidup Mengikuti Tren TikTok Pada Generasi Millenial Arisan “Mendhut” Blitar
https://communicatorsphere.org/index.php/communicatorsphere/article/view/132
<p>Adanya fenomena generasi millenal pada penggunaan TikTok adalah Fear of Missing Out (FoMO), yaitu perasaan cemas karena takut tertinggal dari tren yang sedang viral. Fear of Missing Out (FoMO) mendorong penggunanya untuk terus mengikuti berbagai tren di TikTok, seperti challenge, lip-sync, tren musik, hingga Fear of Missing Out (FoMO) dalam pengalaman seperti menonton konser atau mengikuti diskusi popular. Generasi millennial khususnya anggota arisan “Mendhut” mengalami Fear of Missing Out (FoMO). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perilaku Fear of Missing Out (FoMO) dalam gaya hidup mengikuti tren TikTok pada generasi millennial arisan Mendhut Blitar. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori Self-Determination Theory dalam fenomena Fear of Missing Out (FoMO). Hasil penelitian adalah generasi millennial pengguna TikTok cenderung aktif berpartisipasi dalam berbagai aktivitas di TikTok untuk mengikuti tren yang sedang viral dan tidak ingin ketinggalan tren. TikTok juga mendorong untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menghasilkan konten meskipun ada tekanan sosial untuk menyesuaikan diri dengan tren viral.</p>Andiwi Meifilina
Copyright (c) 2025 Andiwi Meifilina
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-102025-07-1051597110.55397/cps.v5i1.132